5 Cara Meningkatkan Karier di Dunia Farmasi
Pafi Kabupaten Riau – Karier di dunia farmasi telah berkembang jauh dari sekadar menyerahkan obat kepada pasien. Dalam lanskap layanan kesehatan yang semakin dinamis, para tenaga teknis kefarmasian (TTK) dan profesional farmasi komunitas kini memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan karier mereka dan berkontribusi lebih besar dalam menjaga kesehatan masyarakat. Namun, pertanyaannya adalah: bagaimana cara untuk tetap unggul, relevan, dan terus berkembang?
Artikel ini membahas lima cara terbukti untuk meningkatkan karier di dunia farmasi. Tips ini dirancang untuk membantu tenaga farmasi di berbagai tingkat, baik yang baru memulai maupun yang ingin naik level ke posisi lebih tinggi.
Dunia kesehatan terus berubah obat baru dikembangkan, regulasi diperbarui, dan pedoman pengobatan terus berevolusi. Agar tetap kompetitif, tenaga kefarmasian harus terus memperbarui pengetahuannya.
Mengikuti program pengembangan profesi berkelanjutan (P2KB), webinar, dan pelatihan adalah langkah penting. Banyak badan sertifikasi juga mewajibkan jumlah SKP tertentu agar STR tetap berlaku. Namun lebih dari sekadar kewajiban, pelatihan berkelanjutan membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan menjadikan Anda aset berharga di tim layanan kesehatan.
Carilah pelatihan dari organisasi seperti PAFI, BPOM, atau dinas kesehatan daerah. Topik seperti farmakovigilans, pengendalian resistensi antibiotik, dan komunikasi pasien sangat bermanfaat.
Cara lain untuk meningkatkan kredibilitas dan membuka peluang karier baru adalah dengan mengambil sertifikasi tambahan. Pelatihan di bidang seperti farmasi klinis, peracikan, manajemen penyakit kronis, atau vaksinasi bisa membuka jalan menuju tanggung jawab lebih besar dan gaji yang lebih tinggi.
Misalnya, TTK dengan sertifikasi peracikan lebih dilirik di rumah sakit atau klinik khusus. Begitu pula dengan mereka yang memiliki pelatihan kesehatan masyarakat bisa beralih ke bidang edukasi pasien atau promosi kesehatan.
Sertifikasi juga menunjukkan komitmen Anda terhadap profesi sesuatu yang sangat dihargai oleh atasan.
Kemampuan teknis saja tidak cukup. Tenaga farmasi juga harus memiliki kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, kerja tim, dan empati.
Di apotek komunitas, kemampuan menjelaskan penggunaan obat, menghadapi pasien sulit, dan bekerja sama dengan tenaga medis lain bisa membuat Anda menonjol. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan hasil layanan pasien, tapi juga memosisikan Anda sebagai pemimpin di tim Anda.
Mulailah dengan melatih kemampuan mendengarkan aktif, ikut pelatihan kepemimpinan, atau bergabung dengan workshop komunikasi.
Keterlibatan dalam organisasi profesi dapat mempercepat perkembangan karier Anda. Dengan bergabung bersama organisasi seperti PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia), Anda mendapat akses ke mentor, lowongan kerja, pengakuan profesional, dan peluang kepemimpinan.
Anggota aktif sering diundang menjadi pembicara, memimpin kegiatan sosial, atau ikut berkontribusi dalam diskusi kebijakan. Semua ini bisa memperkuat portofolio Anda dan membangun kredibilitas.
Mulailah dengan hadir di pertemuan cabang lokal atau ikut dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Langkah kecil bisa membuka pintu besar di masa depan.
Teknologi mengubah cara kerja dunia farmasi. Dari resep elektronik, telefarmasi, hingga sistem AI untuk interaksi obat, menjadi profesional yang melek teknologi adalah keharusan.
Pelajari cara menggunakan software manajemen apotek, ikuti pelatihan digital health, dan pantau tren teknologi kesehatan. Menunjukkan bahwa Anda bisa beradaptasi dengan inovasi membuat Anda terlihat proaktif dan berpikiran maju sifat yang sangat dibutuhkan di masa depan.
Dalam waktu dekat, otomatisasi dan alat digital akan menjadi standar di apotek. Jadi penting untuk bersiap sejak sekarang.
Pengembangan karier di dunia farmasi tidak terjadi begitu saja. Ia membutuhkan langkah-langkah yang disengaja mempelajari keterampilan baru, membangun relasi, dan terbuka pada arah baru profesi ini.
Dengan menerapkan lima langkah di atas, Anda tidak hanya akan menjadi tenaga farmasi yang kompeten, tetapi juga siap menjadi pemimpin dan pembaharu di dunia layanan kesehatan.