Banyak yang Salah! Begini Cara Menyimpan Obat agar Tetap Ampuh
Pafi Kabupaten Riau – Pernahkah kamu merasa obat yang kamu minum seperti tidak mempan? Bisa jadi penyebabnya bukan karena resep yang salah, tetapi karena cara penyimpanan obat yang keliru. Ya, banyak orang masih belum sadar bahwa menyimpan obat dengan sembarangan bisa mengurangi efektivitas bahkan membahayakan kesehatan. Padahal, menyimpan obat dengan benar adalah bagian penting dari pengobatan itu sendiri.
Sayangnya, praktik penyimpanan obat di rumah kerap diabaikan, bahkan oleh mereka yang merasa sudah cukup tahu soal kesehatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana seharusnya obat disimpan agar tetap ampuh, aman, dan tidak menimbulkan risiko tambahan.
Obat adalah senyawa kimia yang sensitif terhadap suhu, cahaya, kelembapan, dan kontaminasi. Jika disimpan sembarangan, obat bisa kehilangan khasiatnya atau bahkan berubah menjadi zat berbahaya.
Beberapa obat bisa menjadi tidak efektif setelah terpapar suhu tinggi. Ada juga obat yang bisa berubah warna, bau, atau tekstur akibat penyimpanan yang tidak tepat. Hal ini bisa mengganggu kerja obat dalam tubuh, bahkan memicu efek samping yang tidak diinginkan.
Itulah sebabnya penyimpanan obat bukan hanya soal meletakkan di tempat aman, tapi juga memastikan stabilitas obat tetap terjaga.
Baca Selengkapnya: Alat Bantu Disabilitas untuk Aktivitas Sehari-hari yang Lebih Mudah
Banyak orang melakukan kesalahan tanpa sadar saat menyimpan obat. Berikut beberapa di antaranya:
Menyimpan obat di kamar mandi
Kamar mandi punya kelembapan tinggi dan suhu yang berubah-ubah, yang dapat mempercepat kerusakan bahan aktif obat.
Membiarkan obat di dalam mobil
Mobil yang panas atau dingin ekstrem bisa menyebabkan obat cepat rusak, terutama jika obat ditinggalkan berjam-jam.
Meletakkan obat di dekat jendela
Paparan sinar matahari langsung bisa menurunkan kualitas obat, bahkan sebelum tanggal kedaluwarsa.
Memindahkan obat ke wadah tanpa label
Memindahkan obat ke botol lain dapat membuat kita lupa jenis obat, dosis, atau tanggal kedaluwarsa.
Untuk menjaga khasiat obat, ikuti langkah-langkah berikut:
Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering
Lemari tertutup di ruang tidur atau ruang keluarga bisa menjadi tempat ideal. Hindari tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.
Gunakan kemasan asli
Kemasan asli biasanya dirancang khusus untuk melindungi obat dari cahaya dan kelembapan. Selain itu, labelnya berisi informasi penting.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
Simpan obat di tempat yang tinggi atau dalam wadah tertutup dengan pengunci pengaman.
Ikuti petunjuk penyimpanan dari apoteker
Beberapa obat seperti insulin atau antibiotik cair harus disimpan di kulkas. Tapi jangan menyimpannya di freezer kecuali ada instruksi khusus.
Periksa tanggal kedaluwarsa secara rutin
Buat kebiasaan memeriksa isi kotak obat setiap bulan. Buang obat yang sudah kedaluwarsa dengan cara yang aman dan sesuai anjuran.
Obat cair biasanya lebih rentan terhadap kontaminasi. Simpan dengan tutup rapat dan segera buang jika warna, bau, atau teksturnya berubah.
Salep dan krim harus dijauhkan dari cahaya dan panas. Jangan digunakan jika sudah mengering, berubah warna, atau berbau tajam.
Inhaler dan semprotan juga perlu disimpan di suhu ruangan yang stabil, dalam posisi tegak, dan dijauhkan dari kelembapan.
Dalam praktik farmasi komunitas, edukasi pasien tentang penyimpanan obat merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Tugas tenaga teknis kefarmasian tidak hanya memberikan obat, tetapi juga memastikan pasien tahu cara merawat obatnya.
Cara menyimpan obat agar tetap ampuh sering kali diabaikan, padahal bisa berdampak besar pada keberhasilan pengobatan. Penyimpanan yang benar menjaga efektivitas, keamanan, dan kenyamanan pasien dalam menjalani terapi. Tenaga teknis kefarmasian perlu lebih aktif mengedukasi masyarakat agar memahami pentingnya hal ini.