Kenali Ciri Obat Palsu Hanya Dalam 10 Detik!
Pafi Kabupaten Riau – Di tengah maraknya peredaran obat di pasaran, tidak semua obat yang beredar aman untuk dikonsumsi. Masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka bisa saja membeli obat palsu, bahkan di tempat yang tampaknya terpercaya. Padahal, kenali ciri obat palsu hanya dalam 10 detik adalah kemampuan yang sangat penting, baik bagi tenaga teknis kefarmasian (TTK) maupun masyarakat umum.
Obat palsu tidak hanya gagal menyembuhkan penyakit, tetapi juga bisa menyebabkan efek samping berbahaya, memperparah kondisi pasien, hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda dasar dari obat yang mencurigakan adalah langkah pertama dalam melindungi kesehatan diri dan keluarga.
Obat palsu seringkali lolos ke pasaran karena lemahnya pengawasan distribusi, minimnya pengetahuan konsumen, dan maraknya penjualan online tanpa izin resmi. Para pelaku memanfaatkan kemiripan kemasan untuk menipu pembeli. Bahkan, obat yang tampak asli bisa saja berisi zat tidak aktif, racun, atau bahan campuran yang membahayakan tubuh.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki akses terbatas ke apotek resmi, risiko ini semakin tinggi. Di sinilah pentingnya peran farmasi komunitas dan edukasi dari TTK agar masyarakat lebih sadar dan waspada.
Kenali ciri obat palsu hanya dalam 10 detik dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini saat pertama kali memegang kemasan:
Obat asli selalu memiliki kemasan rapi dan presisi. Jika kamu menemukan tulisan yang buram, logo yang tidak jelas, atau warna yang pudar dan tidak seragam, besar kemungkinan itu palsu. Kemasan asli juga akan memiliki kode produksi, tanggal kedaluwarsa, dan nomor izin edar dari BPOM yang valid.
Nomor registrasi bisa dicek secara langsung melalui situs resmi BPOM (cekbpom.pom.go.id). Jika nomor tersebut tidak terdaftar, maka obat tersebut patut dicurigai. Banyak obat palsu mencantumkan nomor fiktif atau menggunakan nomor dari produk lain.
Jika harga jauh di bawah standar pasar tanpa alasan yang jelas (seperti diskon resmi atau program pemerintah), maka patut dicurigai. Obat asli memiliki harga yang relatif stabil karena proses produksinya dikontrol dan teregulasi.
Perhatikan warna, bau, dan bentuk obat. Obat palsu seringkali memiliki warna terlalu mencolok atau terlalu kusam, serta bentuk tablet yang tidak seragam. Obat asli akan diproduksi secara konsisten dan higienis.
Obat asli biasanya menyertakan brosur yang berisi cara penggunaan, efek samping, komposisi, dan informasi produsen. Jika informasi ini hilang atau tidak ada, maka bisa jadi obat tersebut bukan dari sumber resmi.
Tenaga Teknis Kefarmasian berperan besar dalam membantu masyarakat mengenali obat palsu. Edukasi langsung di apotek, posyandu, atau melalui media sosial lokal bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi ini. Selain itu, TTK juga berperan dalam pengawasan distribusi obat dan pelaporan jika ditemukan indikasi pemalsuan.
Program pelatihan rutin untuk TTK tentang pengawasan mutu obat juga sangat dibutuhkan. Dengan begitu, mereka bisa menjadi garda terdepan dalam melawan peredaran obat palsu di tingkat komunitas.
Baca Selengkapnya: Anak Disabilitas Bisa Sekolah Tanpa Hambatan Berkat Inovasi Ini
Jika kamu mencurigai suatu produk adalah obat palsu, segera lakukan langkah berikut:
Jangan konsumsi obat tersebut. Simpan sebagai bukti.
Laporkan ke apotek atau fasilitas kesehatan terdekat.
Lapor ke BPOM atau Dinas Kesehatan setempat.
Sebarkan informasi kepada lingkungan sekitar agar tidak ada orang lain yang tertipu.
Langkah kecil ini bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Kenali ciri obat palsu hanya dalam 10 detik bukan sekadar slogan, tapi keterampilan praktis yang wajib dimiliki semua orang di era sekarang. Ketika informasi dan barang begitu mudah didapatkan secara online, kemampuan membedakan mana obat yang aman dan mana yang berbahaya sangat penting untuk mencegah risiko jangka panjang.
Tenaga teknis kefarmasian, sebagai ujung tombak di lini pelayanan dasar, memegang peran vital dalam mengedukasi dan mengawasi keamanan penggunaan obat di masyarakat. Jangan pernah remehkan kekuatan edukasi sederhana—karena bisa jadi, informasi yang kamu bagikan hari ini akan menyelamatkan seseorang esok hari.